SNSD - TimeMachine

Monday, November 26, 2012

Narnia - The Magician's Nephew


Narnia - The Magician's Nephew





Cerita ini dimulai di London sekitar tahun 1885, ketika dua anak, Digory Kirkedan Polly Plummer bertemu. Pada suatu hari, ketika sedang menjelajahi loteng rumah, mereka tanpa sengaja masuk ke ruangan yang salah dan mengejutkan paman Digory, Andrew Ketterley. Paman Andrew, seorang penyihir yang belajar sendiri, menipu Polly untuk menyentuh sebuah cincin ajaib yang berwarna kuning. Hasilnya adalah Polly tiba-tiba lenyap. Lalu paman Andrew menipu Digory untuk mengikut Polly dengan memakai cincin lain, dengan janji bahwa Digory bisa membawa kembali Polly dengan menggunakan cincin ajaib berwarna hijau. Cincin-cincin tersebut memindahkan Polly dan Digory ke sebuah hutan dengan banyak mata air. Di hutan tersebut, Hutan antara Dunia-dunia, mereka menemukan bahwa ketika cincin yang tepat dipakai, dengan melompat ke dalam mata air yang berbeda, mereka bisa masuk ke dunia yang lain. Digory meyakinkan Polly untuk ikut dan menjelajahi beberapa mata air bersamanya.


Setelah menandai mata air yang akan mengembalikan mereka ke bumi, anak-anak melompat ke dalam mata air yang lain. Mereka sampai sampai di sebuah istana yang sudah hancur di ibukota kuno dari dunia tersebut, duniaCharn. Mereka menemukan sebuah aula besar yang penuh berisi patung-patung lilin dari semua bekas pemimpin-pemimpin Charn dari yang pertama kali memimpin. Wajah-wajah yang pertama adalah wajah-wajah yang baik, bahagia dan kuat. Namun wajah-wajah yang kemudian adalah wajah-wajah yang sombong dan jahat. Mereka menemukan juga beberapa tempat kosong yang menandakan Charn berakhir sebelum waktunya. Mereka juga menemukan sebuah bel, dan juga pengumuman yang menantang untuk membunyikan bel tersebut dan juga peringatan untuk tidak membunyikannya. Digory jatuh ke dalam tantangan tersebut dan membunyikannya, meskipun ditentang oleh Polly. Bel itu membangunkan patung lilin yang terakhir, yaitu Ratu Jadis yang sangat jahat.


Sang ratu menceritakan bagaimana ia dan saudara perempuannya terlihat perang saudara. Perang tersebut merupakan perang terakhir yang sekalihgus menghancurkan dunia tersebut. Untuk memenangkan perang tersebut, Jadis menggunakan rahasia "Kata Kemalangan". Kutukan ini membuat semua kehidupan di Charn musnah kecuali hidup Jadis. Ratu Jadis sendiri akan duduk seperti patung di aula besar sampai seseorang datang untuk membunyikan bel. Anak-anak tersebut ketika mengetahui kejahatan ratu Jadis, mencoba untuk lari kembali ke Hutan antara dunia-dunia. Namun, Jadis bisa kembali bersama mereka dengan menarik rambut Polly ke hutan tersebut lalu ke London. Digory dan Polly berusaha untuk memindahkan Jadis ke dunia lain dan akhirnya berhasil melakukannya, meskipun dengan tanpa sengaja membawa serta paman Andrew, seorang kusir kereta bernama Frank dan kudanya yang bernamaStrawberry.


Digory membawa seluruh rombongan tersebut ke mata air yang terdekat, karena mengira mata air tersebut akan membawa mereka ke Charn. Namun pada kenyataannya, mereka masuk ke sebuat dunia yang gelap dan kosong. Jadis mengenali bahwa dunia itu adalah dunia yang belum diciptakan. Namun, tidak lama kemudian, mereka mendengar nyanyian yang kelihatannya membuat bintang menjadi bersinar dan matahari menjadi terbit. Para pengunjung sekarang bisa melihat bahwa yang bernyanyi adalah seekor singa yang agung,Aslan. Mereka melihat Aslan memberikan kehidupan ke dunia tersebut dengan menciptakan tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan. Aslan menciptakan semuanya dari tidak ada menjadi ada. Namun, Jadis yang takut melihat Aslan menyerang Aslan dengan tiang besilampu yang dibawanya dari London. Kejadian tersebut sama sekali tidak mengganggu Aslan dan Jadispun melarikan diri. Tiang lampu yang terjatuh di tanah Narnia yang muda, tumbuh menjadi sebuah tiang lampu yang menyala. Aslan lalu memilih beberapa hewan dan membuat mereka menjadi binatang yang pintar dan bisa berbicara, dan memberikan mereka kekuasaan atas binatang-binatang yang lain.


Aslan lalu mengirim Digory ke sebuah perjalanan untuk mengambil sebuah apel untuk melindungi Narnia dan untuk menebus kesalahannya yang telah membawa penyihir jahat Jadis ke dunia baru Narnia. Polly, Digory dan Strawberry (yang sudah diubah Aslan menjadi seekor kuda bersayap dan dinamai Fledge) terbang ke pegunungan yang sangat jauh untuk mengambil apel tersebut dari sebuah taman yang berpagar. Ketika Digory mengambil apel tersebut dan bersiap-siap untuk pergi, ia melihat Jadis yang sudah berada di taman itu sebelum mereka. Ia mencobai Digory untuk memakan apel tersebut dan menjadi selamanya muda, dan juga dengan diam-diam mengambil satu buah untuk dibawa kembali ke London untuk menyembuhkan ibunya yang sakit keras. Jadis sendiri sudah memakan sebuah apel dan menjadi abadi. Meskipun tergoda untuk mencuri satu apel untuk menyelamatkan ibunya, Digory yakin ibunya sendiri tidak akan mengijinkan ia mencuri. Karena itu, ia memegang janjinya kepada Aslan dan kembali ke Narnia untuk menyerahkan apel tersebut.


Aslan lalu memberitahu Digory bahwa ia telah melakukan tugasnya dengan baik dan memerintahkannya untuk melempar apel tersebut ke tepi sungai. Aslan lalu menobatkan raja dan ratu Narnia yang pertama (Frank dan istrinya Helen yang dipindahkan secara ajaib dari bumi ke dunia Narnia). Sementara itu, sebuah pohon baru muncul dari tempat Digory melemparkan apel tersebut. Aslan menjelaskan bahwa pohon tersebut akan melindungi Narnia dari penyihir jahat Jadis, karena ia telah mencuri sebuah apel dari pohon yang asli dengan cara yang mementingkan diri sendiri dan hal tersebut membuatnya membenci wangi dari pohon baru tersebut. Aslan memberitahu Digory bahwa jika ia mencuri apel tersebut sesuai usulan Jadis, maka ibunya akan sembuh, namun akan datang hari dimana ibunya berharap ia lebih baik mati dalam penyakitnya. Digory lalu diberi sebuah apel dari pohon baru tersebut untuk diberikan kepada ibunya. Digory, Polly dan paman Andrew kemudian dikirim oleh Aslan ke Hutan antara Dunia-dunia, lalu kembali ke London. Digory memberikan apel tersebut kepada ibunya, dan ibunya menjadi sembuh. Digory lalu menguburkan bagian tengah apel tersebut di halaman belakang. Lalu ia juga menguburkan cincin-cincin ajaib sesuai dengan instruksi Aslan agar tidak disalahgunakan di masa depan.


Bagian tengah apel itu lalu tumbuh menjadi sebuah pohon, dimana bertahun-tahun kemudian pohon tersebut tumbang karena badaibesar. Digory yang sekarang sudah menjadi profesor yang berumur tidak tega untuk menjadikan batang pohon tersebut menjadi kayu bakar. Ia lalu membuat sebuah lemari dari batang pohon itu, dimana lemari tersebut menjadi cerita di "Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari"

Narnia - The Prince Caspian

Narnia - The Prince Caspian






Pangeran Caspian (Caspian ke-10) tinggal bersama pamannya, seorang Lord Protector Narnia, Miraz dan istrinya yang berambut merah, Prunaprismia. Mereka Adalah Bangsa Telmar, yang datang dari Sungai Telmar dekat Shudering Wood. Mereka (Caspian I; Caspian si Penakluk) menaklukkan Narnia, berperang melawan hewan-hewan berbicara, menidurkan peri-peri, dan mengusir penduduk asli Narnia lama dan membangun Narnia baru yang tanpa keajaiban, lebih seperti dunia kita yang membosankan, penuh dengan sekolah-sekolah, penjara, anak-anak yang dipukul orang-tuanya, dan lain-lain.


Keturunannya yang kesembilan bernama Caspian IX. Ia memiliki putra yang ia beri nama Caspian X. Tetapi tahtanya direbut adiknya (Paman Caspian X) yang bernama Miraz. Ia dengan istrinya yang berambut merah, Prunaprismia membesarkan Caspian X dan melarang seruh anggota kerajaan dan rakyatnya mendengungkan Narnia Lama. Suatu hari Caspian (yang masih kecil) berbicara pada Miraz, betapa menyenangkannya Narnia Lama. Karena terkejut, dengan marah ia bertanya dari mana ia mengetahui hal itu, dengan polos Caspian berkata dari perawatnya, (yang ternyata adalah seorang Dwarf setengah manusia yang menyusup ke dalam istana) dan beberapa hari kemudian, perawat yang sangat disayanginya itu diusir tanpa diberi kesempatan untuk berpamitan dengan Caspian.


Namun setelah itu ada Dwarf penyusup lain. Ia seorang yang pintar dalam ilmu pengetahuan dan 'sedikit' sihir. Ia bernama Dr. Cornelius. Dengan penuh kerahasiaan ia dan Caspian pergi ke menara yang tinggi dan menyaksikan bintang Tarva dan Alambil yang bergantung di langit, dan memberitahunya bahwa Caspian harus segera melarikan diri ke Archenland berlindung dari ambisi Miraz untuk membunuhnya. Dengan kudanya, Destrier, ia pergi ke selatan dan bertemu dengan rakyat Narnia lama yang bersembunyi di sekitar Dancing Lawn. Ia mengatur siasat dan memutuskan untuk meniup Terompet Ajaib (milik Susan Pevensie, yang tertinggal di Narnia, ketika mereka berburu Rusa Putih di hari terakhir mereka di Narnia) dan menyedot kembali 4 anak Pevensie itu ke Narnia, tepatnya di Cair Paravel (yang kini telah menjadi reruntuhan).


Dari Cair Paravel, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy juga Trumpkin si Dwarf berpetualang menuju Aslan's How (bukit Stone Table) dan menuju Caspian serta menolong nya merebut tahtanya dari Lord Protector Miraz. Dan dengan bantuan Aslan, Narnia yang lama dibangkitkan kembali, pohon-pohon berjalan, dewa-dewi bermunculan. Miraz pun terbunuh oleh anak buahnya sendiri, Lord Sopespian. Setelah petualangan mereka berakhir, Aslan berkata pada Peter dan Susan bahwa mereka berdua tak akan kembali ke Narnia karena mereka terlalu tua. Akhirnya dengan sebuah pintu yang dibuat di tengah padang, ke-empat anak-anak Pevensie kembali ke dunia mereka.

Narnia - The Lion, The Witch, and The Wardrobe


Narnia - The Lion, The Witch, and The Wardrobe






Bermula pada tahun 1940 saat Perang Dunia II , empat bersaudara— Peter, Susan, Edmund, dan Lucy Pevensie—dievakuasi dari London untuk menghindari pengeboman. Mereka dikirim ke tempat Professor Digory Kirke, yang tinggal di daerah pedalaman Inggris.

Saat keempat anak mengelilingi rumah tersebut, Lucy menemukan lemari yang membawanya ke dunia ajaib, Narnia. Disana ia bertemu faun bernama Mr. Thumnus, yang mengundang Lucy untuk minum teh di rumahnya. Akhirnya ia mengakui rencananya untuk melaporkan Lucy kepada yang berpura-pura menjadi ratu Narnia, yang juga dikenal sebagai Penyihir Putih namun akhirnya membiarkan Lucy pergi. Saat kembali ke dunia kita, saudara-saudara Lucy tak percaya padanya tentang Narnia. Namun kakaknya, Edmund, masuk ke dalam lemari, ke Narnia, dan bertemu Penyihir Putih, yang mengaku sebagai "Ratu Narnia" berteman dengan Edmund dengan menawarkan Manisan Turki yang sangat disukai Edmund. Sang Penyihir menyuruh Edmund untuk membawa saudara-saudaranya ke Narnia dengan balasan manisan tersebut lagi. Lucy bertemu Edmund di Narnia dan mereka kembali ke rumah Professor Kirke. Dari cerita Lucy, Edmund menyadari bahwa wanita yang ditemuinya itu adalah Penyihir Putih, namun tak mengatakan pada siapapun tentang hal itu. Dia bahkan menyangkal pada Peter dan Susan bahwa dia telah masuk ke Narnia, saat Lucy menceritakan hal itu kepada mereka. Mereka berempat tetap memasuki dunia Narnia saat bersembunyi dalam lemari dan bertemu berang-berang yang bisa bicara disana. Berang-berang tersebut menceritakan sebuah ramalan bahwa akan datang dua anak Adam dan dua anak Hawa yang akan mengalahkan Penyihir Putih dan mengisi empat takhta di Cair Paravel. Berang-berang juga menceritakan tentang raja Narnia sebenarnya, singa gagah bernama Aslan yang telah menghilang sekian lama, namun sekarang kembali lagi.


Edmund diam-diam pergi ke istana Penyihir Putih, dimana terdapat banyak patung batu, yaitu musuh Penyihir yang telah disihir menjadi batu. Dia dianggap gagal membawa ketiga saudaranya dan dikurung di Istana tersebut. Berang-berang yang menyadari hal tersebut langsung meninggalkan rumahnya dan menuntun ketiga Pevensie ke tempat Aslan. Di perjalanan, mereka terus diburu oleh suruhan Penyihir Putih. Sinterklas mengunjungi mereka dan memberi mereka hadiah. Peter mendapat pedang dan perisai, Susan mendapat terompet dan satu set alat panah, Lucy mendapat botol kecil berisi cairan penyembuh -yang dengan hanya setetes bisa memulihkan siapapun yang sekarat- dan sebuah pisau belati, dan berang-berang mendapat alat menjahit.


Akhirnya mereka semua dapat bertemu Aslan dan pasukannya. Peter menggunakan pedangnya pertama kali melawan serigala, yang merupakan pasukan Penyihir, yang mencoba menyerang Susan dan Lucy. Setelah mendengar cerita dari ketiga Pevensie, Aslan kemudian memerintahkan sebagian pasukannya untuk menjemput Edmund dari istana Penyihir.


Penyihir datang kepada Aslan dan mengatakan bahwa sesuai hukum "deep magic from the dawn of time" dia berhak memiliki Edmund karena telah berkhianat. Aslan berbicara padanya secara pribadi dan menawarkan diri untuk mengganti Edmund. Malam harinya, Aslan meninggalkan perkemahan diam-diam namun diikuti Susan dan Lucy, dan dia memberitahukan pertukarannya tersebut. Sang Penyihir mengikat Aslan di Meja Batu lalu membunuhnya dengan pisau. Lucy dan Susan menghampiri Aslan yang terbujur kaku dan terkejut ketika Aslan hidup kembali. Kemudian Aslan menjelaskan salah satu hukum dari Deep Magic tersebut adalah jika nyawa yang tak bersalah menggantikan seorang pengkhianat, maka nyawa tersebut tetap hidup.

Aslan mengangkut Lucy dan Susan di punggungnya kemudian pergi ke Istana Penyihir dimana dia menghidupkan semua yang telah disihir jadi batu. Peter dan Edmund memimpin perang melawan Penyihir Putih dan pasukannya namun mereka hampir kalah. Aslan tiba dengan membawa para patung-yang-dihidupkan sebagai bala bantuan. Akhirnya para penduduk Narnia mengalahkan musuh mereka dan Penyihir Putih dibunuh oleh Aslan.

Keempat Pevensie akhirnya jadi raja dan ratu Narnia: King Peter the Magnificent (Raja Peter yang Agung), Queen Susan the Gentle (Ratu Susan yang Lemah Lembut), King Edmund the Just (Raja Edmund yang Adil) dan Queen Lucy the Valiant (Ratu Lucy yang Berani). Beberapa tahun kemudian, mereka yang telah dewasa memburu rusa putih. Mereka melihat lampu jalan dan berjalan lurus ke arah semak-semak. Ketika memasukinya, semak-semak tersebut berubah jadi mantel dan mereka kembali ke lemari, tempat awal mereka masuk ke Narnia, dan juga kembali menjadi anak-anak. mereka kembali ke rumah Professor.